First Time


           Ini adalah pertama kalinya aku pergi liburan ke Medan sendirian loh pasti pada gak percaya kan? hahaha, awalnya aku emang ragu-ragu tapi akhirnya aku memberanikan diri pergi ke sana sendirian. Hari ini tepat tanggal 20 Desember 2013 aku harus udah sampai di bandara Soekarno-Hatta 40 menit sebelum keberangkatan, aku menaiki pesawat Lion Air.
          Tepat jam 06.50 aku udah sampai di bandara, karna aku harus chek in jam 07.00 akhirnya aku harus berpamitan dengan Mamaku. Setelah check in aku lanjut berjalan memasuki ruang tunggu sebelum pesawat boarding, belum lama duduk di ruang tunggu pesawat yang akan aku naiki sudah boarding, aku pun berjalan menuju pesawat dan mencari nomor tempat dudukku.
          Jam sudah menunjukkan pukul 08.25 pesawat yang aku naiki pun lepas landas, perjalanan menuju Medan selama 2 jam 20 menit. Selama didalam pesawat aku hanya tidur saja karna perjalanan yang lumayan cukup lama. Setelah perjalanan cukup lama aku pun sampai di bandara Kualanamu International Airport. Sampai disana aku berjalan menuju tempat pengambilan barang bagasi, karna aku sudah dijemput oleh kakak sepupuku.
          Keesokan harinya aku pun melanjutkan perjalananku ke Kisaran dengan menaiki kereta api, ini pertama kalinya aku naik kereta api bawa koper yang berat dan itu hanya sendirian. Didalam kereta aku hanya mendengarkan lagu saja karna perjalanan menuju Kisaran kurang lebih hamper 5 jam. Kebayang gak sih selama 5 jam itu cuma duduk aja pastinya pegel banget.
          Aku pun sampai di Kisaran jam 11.05 sampai di stasiun aku dijemput oleh keluarga namboruku dan sepupuku, sesampainya di rumah tanteku aku pun langsung istirahat karna capek diperjalanan.
***
                Saat malam minggu aku dan adik sepupuku diajak oleh Bapauda pergi ke pasar malam disana aku hanya bermain lempar cincin bersama Inangudaku. Selesai bermain di pasar malam aku pun bergegas pulang ke rumah.

          Malam sebelum tanggal 24 aku pun merapihkan pakaianku untuk dibawa esok harinya pergi jalan jalan ke Porsea dan tempat-tempat lainnya. Selama aku disana banyak sekali tempat yang sudah aku kunjungi selama 3 hari.
Kalo ini di Air Terjun apa gitu lupa namanya hehehe yang jelas disini airnya dingin dan udaranya pun dingin.

Ini dia pemandangan paling keren di Gardu Pandang Sigura-Gura

Dari sebelah kiri itu Namboruku, sepupuku namanya Winda & Samuel.

         Sudah hampir beberapa jam diperjalanan akhirnya aku sampai di rumah namboruku sudah pukul 5 sore. Halaman rumahnya cukup luas loh, tapi ya gitu ada kuburan yang dibangun seperti rumah tetapi peti jenazahnya hanya dimasukkan ke dalam ruangan itu saja. Di dalam kuburan itu ada 4 peti yang 1 itu adalah amangboruku yang baru beberapa bulan meninggal, tetapi di dalam ruangan itu gak ada bau busuk. Ya tetap saja disana cukup bikin merinding kalo sudah menjelang malam.
          Pagi harinya aku pun bersiap-siap untuk ziarah ke kuburan opungku dan bapatuaku, seingatku waktu pergi kesana pun aku gak mandi loh hehe karna air disana cukup dingin jadi hanya cuci muka dan gosok gigi.



Ini waktu di kuburan pada narsis narsis ya hehehe...


          Selesai ziarah aku melanjutkan perjalanan menuju Taman Wisata Iman Sitinjo di Kab.Dairi, perjalanan kesana cukup jauh dan lama loh tapi cukup menyenangkan lah karna aku kesana pada saat hari Natal. Aku pun sempat berhenti saat di perjalanan untuk buang air kecil dan sarapan pagi. Oh ya, dari tempat aku berhenti pemandangnya langsung mengarah ke Danau Toba dan cukup banyak binatang monyet yang bergelantungan didekat pohon-pohon.


Ada monyetnya kan hehe itu lagi makan kacang.
        Beberapa lama berhenti aku pun melanjutkan perjalanan menuju Taman Wisata Iman Sitinjo, jalanan menuju kesana cukup lenggang dan udaranya sangat mendukung untuk tidur lagi hehehe. Aku sampai disana sudah siang hari karna lama diperjalanan. Disana ada perjalanan Tuhan Yesus sampai ia disalibkan dan bangkit naik ke sorga. Aku pun menyempatkan diri untuk berdoa dibawah patung Tuhan Yesus berdoa di bukit Getsemani.







Itu yang ada dipangkuanku adalah adik sepupuku yang cantik namanya Rotua;D
        Liburanku tidak hanya di Taman Wisata Iman saja tetapi aku juga mengunjungi Replika Pagoda Shwedagon Taman Alam Lumbini, Objek Wisata Air Panas Laudebuk-debuk, Pangkalan Brandan, dan Taman Wisata Bukit Lawang. 






Oh ya perkenalkan mereka itu sepupu aku semua mulai dari sebelah kanan ada Samuel, Bang Martin, Nissa, dan Uli.

        Sebenarnya masih panjang lagi ceritanya tapi sampai disini aja ya ceritanya hehe, yang pasti disana ada bahagianya dan sedihnya. Intinya Puji Tuhan karna Tuhan Yesus selalu melindungiku dari awal - pertengahan - akhir liburanku sampai aku kembali ke rumah dengan suka cita. Thank's Jesus.
          
          

Resensi Novel Refrain




Judul Buku    : Refrain (Saat Cinta Selalu Pulang )
Pengarang     : Winna Efendi
Penerbit        : Gagas Media
Kota Terbit   : Jl.H.Montong , Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta
Tebal Buku   : 318 Halaman
Tahun Terbit : 2009
Cetakan         : ke-13 , 2012

Buku ini dikarang oleh Winna Efendi . Ia adalah seorang penulis muda yang berumur 22 tahun yang memulai karirnya sebagai jurnalis part-time di beberapa majalah dan media elektronik, saat ini ia berkerja sebagai seorang fashion contributor. Ia telah menulis banyak buku dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Novel-novel yang telah ia terbikan antara lain, “Remember When” dan “Truth Or Dare”. Dalam novel yang telah ia terbitkan kebanyakan mengenai percintaan, ia mengaku ia memiliki kekuatan perasaan pada bidang tersebut. Ia juga mendapatkan  penghargaan dari buku-bukunya antara lain sebagai kandidat Long List Anugerah Pembaca Indonesia 2009 untuk Refrain dan  2012 untuk Unforgettable dan Truth or Dare kategori Fiksi Favorit.
  

Sinopsi Novel                                                    
Nata dan Niki adalah dua orang sahabat yang selalu bersama-sama menatap bintang di atas trampolin dan itu hampir menjadi rutinitas. Setiap Niki bertanya tentang siapa yang lebih dulu jatuh cinta di antara mereka berdua, Nata selalu menjawab “kamu”. Di sekolah  Niki dan Nata mempunyai sahabat yang bernama Annalise (Anna) pindahan dari New York. Anna merupakan anak tunggal dari model terkenal Vidia Rossa. Mereka bertiga menjadi sahabat erat. Ternyata Anna menaruh rasa sayang kepada Nata. Di sisi lain Nata pun merasakan ada yang berubah dari diri seorang Niki.
Suatu hari Niki diajak berkenalan oleh kapten basket dari lawan SMA nya. Oliver anak terkenal dari SMA Pelita. Niki pun menjadi gugup ketika suatu hari Oliver mengajaknya jalan-jalan dan menyatakan rasa cintanya pada Niki. Seketika itu Niki merasa betapa senangnya mempunyai pacar dan langsung menceritakan kepada Nata dan Anna. Nata terkejut dan mengatakan bahwa Oliver tidak pantas menjadi pacar Niki. Nata berkata dalam hatinya bahwa dia yang lebih dulu jatuh cinta.
Anna mengajak Nata dan Niki ke rumahnya untuk memilih koleksi-koleksi fotonya. Niki menemukan kumpulan foto-foto Nata yang secara diam-diam disimpan oleh Anna. Nata memberanikan diri bertanya tentang foto itu. Anna pun mengatakan bahwa dia sayang kepada Nata. Anna lalu cepat mengatakan bahwa tidak perlu ada jawaban dari Nata karena ia sudah tahu jawabannya. Nata menjadi lega dan berkata bahwa ini baru pertama kalinya ada cewek yang menyatakan langsung perasaaannya kepadanya.
Suatu hari Niki masuk ke kamar Nata dan secara tidak sengaja membaca lagu-lagu ciptaan Nata, tapi ada hal yang membuatnya lemas ketika ia membaca tulisan tentang perasaan Nata kepadanya. Nata mengetahuinya dan Niki ingin meninggalkan ruang itu, tapi ditahan oleh Nata yang meraih tangannya dan berkata dalam suara rendah, “gue sayang lo, Nik”. Niki tidak menjawab dan langsung pergi. Saat itu Nata merasa dia sudah kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya. Persahabatan Nata dan Niki menjadi renggang.
Suatu ketika sepulang sekolah Nata berusaha mendekati Niki, ingin mengatakan sesuatu tentang perasaannya dan Nata juga mengatakan bahwa ia tidak ingin merusak persabatannya apalagi hubungan niki dengan Oliver. Nata hanya ingin Niki tidak menjauh darinya. Niki akhirnya berani berkata bahwa dia tetap menggap Nata  sebagai sahabat dan minta maaf kalau ia tidak menerima perasaan Nata. Kadang Niki merasa kangen kepada Anna dan Nata, ia hanya bisa mengintip dari rumahnya ketika Nata bercanda ria bersama Anna di trampolin. Tempat khusus dirinya bersama Nata.
SMA Pelita akan mengadakan pesta, Niki akan menjadi pasangan Oliver. Namun, Niki terkejut dan marah ketika melihat Oliver berpasangan dengan Helena. Helena sudah merencanakan semua itu karena ia iri kepada Niki. Helena berhasil menipu Oliver dengan mengatakan bahwa ia akan mempertemukannya dengan Shasa. Oliver tega melakukan semua itu karena sangat mencintai Shasa.
Niki terkaget ketika Nata mengajaknya pulang dari tempat pesta itu. Sahabatnya datang menyelamatkannya. Nata datang tanpa sepengetahuan Niki dan diberitahu oleh Oliver bahwa ia harus menjemput Niki. Oliver sebenarnya tidak tega melakukan itu. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mengobrol di trampolin. Mereka berdua kembali berbaikan.
Kelulusan akan segera tiba. Annalise memutuskan untuk kuliah, sementara Niki masih bingung. Nata tidak sanggup meninggalkan Niki, padahal ia sudah diterima sekolah di luar negeri. Danny tahu apa yang terjadi pada adiknya. Ia pun menasehati agar Nata mau sekolah dan tidak perlu khawatir terhadap Niki. Malamnya Nata dan Niki memutuskan untuk menghabiskan malam di atas trampolin sambil mengingat masa-masa kecilnya dulu hingga mereka berdua tertidur di atas trampolin itu. Setelah terbangun, mereka memperhatikan dua planet bersinar pagi itu, berdekatan seperti dua sahabat. Akhirnya perpisahan itu terjadi, Nata akan pergi untuk waktu yang lama. Nata mengecup kening Niki dengan lembut, membekaskan seluruh rasa cintanya pada gadis itu. Mereka berdua menangis dan Nata berkata dalam hati “Gue akan segera pulang dan saat itu, gue gak akan melepaskan lo lagi”.
Setelah hampir lima tahun Nata dan Niki berpisah. Sampai suatu hari Nata pulang dan memutuskan untuk mampir ke sekolah lamanya. Teriakan seorang guru perempuan membuat Nata ingin mencari asal suara itu. Hati Nata berdesir terpaku dan tidak mampu bergerak ketika menemukan asal suara itu. Mereka berdua saling menatap, perempuan itu seperti ingin berseru, tapi justru hanya berbisik.
          Dalam novel ini bahasa yang digunakan mudah dimengerti sehingga pembaca dapat memahami dan memaknai pesan yang disampaikan oleh penulis. Serta penyampaian alur yang tidak mudah ditebak.
Namun novel ini juga memiliki kelemahan seperti kesalahan dalam pengetikan, dan terlalu banyak menggunakan bahasa asing (hal. 248)
Kesimpulan:
Novel ini sangat layak untuk dibaca kalangan remaja, karena banyak memberikan pesan-pesan yang  bermakna bahwa persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang tulus, persahabatan yang tak pernah lekang oleh waktu, memaafkan dan tidak penuh kemunafikan serta keegoisan.

Perasaan Yang Tak Terduga



       Namaku Laura, umurku 15 tahun. Aku sekolah di SMP Ora Et Labora. Awalnya aku tidak menduga dengan perasaanku. Perasaan itu muncul secara tiba-tiba, tetapi aku terlalu cuek terhadap perasaan itu. Disisi lain, aku mengagumi seseorang sejak aku masuk pertama kali di Ora Et Labora. Orang yang ku kagumi ini bernama Ferly, yang mungkin dikagumi para wanita di sekolah.
Saat disekolah, putri memanggilku.
“Ra dicariin tuh” terdengar suara Putri di depan pintu kelasnya.
“Siapa, Put?” jawabku datar, merasa tidak tertarik dengan perkataan Putri.
“Penggemar rahasia kamu, Ra” jawabnya sambil tertawa.
Aku pun tidak menghiraukan perkataannya dan pergi begitu saja.
          Beberapa hari kemudian aku pun mengetahui seseorang yang dimaksud Putri, aku mengetahuinya dari jejaring sosial orang tersebut. Dia adalah Leo. Dan ternyata Ibunya Leo bekerja di sekolahku sebagai guru baru. Di sisi lain aku tidak merespon tentang yang dimaksud Putri, sebab aku mengagumi orang lain. Orang yang aku kagumi itu teman satu kelasnya Leo.
          Pemilihan ketua OSIS pun tiba, ku lihat satu persatu biodata para calon ketua OSIS dimading sekolah. Ada satu nama yang ku lihat dan nama itu tidak asing bagiku. Ku baca satu persatu nama calon ketua osis ditemani dengan temanku, Putri. Aku kaget karena ada nama L-E-O. Aku pun tidak menyangka, ku baca berkali-kali nama itu karena aku tidak percaya. Saat itu aku berusaha meyakinkan diriku bahwa nama yang ku baca tadi tidak salah. Terlihat foto  Leo di dalam biodata itu, ternyata itu benar-benar Leo!
          Setelah hasil voting diumum kan, akhirnya aku mengetahui bahwa Leo yang terpilih sebagai ketua OSIS periode baru. Aku pun mengucapkan selamat di jejaring sosial.
***
         
          Hari-hari berikutnya Leo jadi sering menyapaku diBBM (Blackberry Messenger), berawal dari BBMan akhirnya kini aku menjadi lebih akrab dengannya. Semakin hari aku merasa dekat dengannya, ditambah cara ia menunjukkan perhatiannya secara tidak langsung terhadap ku. Ia juga kadang-kadang mau membantu ku menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Aku pun merasa nyaman dengannya.
          Aku bingung dengan perasaan ini, sejak dulu aku menyukai Ferly. Aku berusaha untuk dekat dengan Ferly sebagai teman, bukannya dekat dengannya justru aku dekat dengan orangtuanya. Tapi saat ini aku sedang dekat dengan Leo. Leo sangat perhatian denganku, tidak lupa ia selalu mengingatkanku untuk makan.
          Leo mengajakku untuk pergi menemaninya ke toko buku, tapi aku gak bisa. Disaat aku punya waktu untuk menemaninya sekalian aku mencari buku, tapi gantian Leo tidak bisa. Akhirnya aku pergi dengan Kiki.
          Sudah beberapa hari aku tidak BBMan dengan Leo karena dia membuatku bosan. Tidak ada satupun diantara kami yang mau mengalah untuk menyapa lewat BBM terlebih dahulu.
          Sesudah pulang sekolah aku kerja kelompok di rumah Kiki, karena Kiki orangnya jail ia iseng mengirim BBM ke Leo.
“Leo aku sayang kamu.” BBM Kiki kepada Leo.
“Seriuskah? Ini bukan Laura ya?” balasnya dengan rasa penasaran.
“Iya ini aku Laura”
          Ketika aku melihat ponsel, tiba-tiba led ponselku menyala ternyata itu BBM dari Leo. Betapa terkejutnya aku saat melihat percakapan sebelumnya yang mengatakan bahwa aku menyayanginya. Dengan cepat ku kirim pesan untuk mengatakan bahwa yang mengirim pesan tersebut bukan aku melainkan Kiki. Aku merasa bersalah dan meminta maaf secara berulang kali. Ternyata Leo tidak marah karena hal itu, ia membalas BBMku dan berkata “Iya tidak apa-apa”. Ia tampak begitu sabar menanggapi hal itu, walaupun aku tahu hati kecilnya kecewa.
          Setelah kejadian itu aku dan dia menjadi lebih sering bercakap-cakap dijejaring sosial terutama BBM. Karena sering bercakap-cakap dengannya aku merasa nyaman bersamanya. Mulailah tumbuh perasaan suka sedikit demi sedikit terhadapnya, rasa suka itu sama seperti kebanyakan perasaan suka anak remaja zaman sekarang.
         
          Ketika aku sedang BBMan dengan ia, tanpa kusangka ia menyatakan rasa sayangnya kepadaku. Aku menanggapinya dengan kesan biasa saja. Mungkin karena sikapku seperti itu ia merasa kecewa dan sakit hati kepadaku. Aku merasa bersalah padanya karena mungkin aku tidak membalas rasa sayangnya.
          Kadangkala aku merasa kesepian kalau tidak bercakap-cakap dengannya, mungkin memang cuma Leo teman lelaki yang selalu membuatku nyaman dan dikala aku membutuhkan teman walaupun hanya sekedar untuk bercerita dan bercanda-canda. Saat ada waktu luang kadang-kadang ia mengajakku untuk Skype. Awalnya aku menolak karena merasa malu harus bertatap muka lewat Skype, lama-lama aku mau Skype dengannya.
          Disaat aku sedang bercakap-cakap dengannya, dia selalu menanyakan hal yang menurutku itu tidak penting sama sekali. Aku mulai merasa sedikit risih dengan sikapnya, tanpaku sadari aku berkata
“Mulai sekarang kamu enggak usah hubungi aku lagi”
“Iya.” Jawabnya dengan singkatnya.
Padahal aku hanya bercanda dengan perkataanku tadi, tetapi aku merasa Leo menanggapi hal itu dengan serius. Hingga tidak terasa sudah satu bulan lebih aku tidak berkomunikasi dengannya. Ketika di sekolah aku berpapasan dengannya, kami bersikap seperti orang tidak kenal.
***
          Beberapa minggu lagi natal tiba. Aku disuruh guruku untuk mengisi acara dihari Natal. Aku memilih vocal group, karena di kegiatan itu membutuhkan pemain gitar, aku menulis nama Leo sebagai pemain gitarnya. Keesokkannya aku berlatih vocal group dengan teman-teman yang lain termasuk Leo. Betapa terkejutnya aku disaat aku keluar kelas, Leo datang menghampiriku sekedar menanyakan tentang latihan vocal group.
          Sesampainya di ruang musik, teman-teman bersorak karena aku datang berdua bersama Leo.
“Ciee Laura datang bersama Leo…” ledek seorang temanku.
“Apasih kamu, aku sama Leo cuma sebatas teman” jawabku sambil tertawa malu.
“Lho, bukannya kamu sama Leo pacaran ya?” sambung temanku yang lainnya.
“Enggak kok enggak” jawabku geram.
Aku dan Leo langsung memasuki ruang musik dan memulai latihan bersama teman yang lainnya. Selesai latihan, saat aku ingin keluar, teman-temanku sengaja meninggalkanku berdua besama Leo dan mematikan lampu serta menutup pintu ruang musik. Sontak aku terkejut, karena aku tidak terbiasa di tempat yang gelap, Leo berusaha menenangkanku dan dia menyalakan lampunya. Mungkin ia masih ingat tentang kejadian beberapa bulan yang lalu. Kemudian Leo bertanya padaku.
“Kamu masih marah sama aku?” tanyanya dengan tatapan yang amat serius.
“Enggak kok, waktu itu aku hanya bercanda. Mungkin kamu menganggapnya serius” jawabku sambil tertunduk.
“Serius, kamu enggak marah sama aku?”
“Iya serius kok”
“Yaudah kalau begitu kamu mau pulang bareng aku gak?”
“Emmm….. Kalau emang gak ngerepotin, ya boleh deh. Kebetulan aku juga gak ada teman pulang”
“Yaudah yukk..” seketika Leo menggandeng tanganku.

          Sejak saat itu sampai hari Natal tiba, aku selalu bersamanya. Setelah acara Natal usai, tanpa terduga Leo menyatakan lagi secara langsung isi hatinya kepadaku. Aku terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa. Semenjak itu, aku dan Leo menjalin hubungan yang special. Aku senang dapat membuka hatiku untuk orang lain dan tidak terpaku oleh perasaanku kepada Ferly.

Diberdayakan oleh Blogger.